Suatu hari seorang lelaki meminta ijin untuk berbincang-bincang dengan Nabi Muhammad. Dia menerima ijin kepada sayidah Aisyah, istri beliau, yang kemudian menyampaikannya kepada Nabi. “Biarkan dia masuk, orang ini dikenal orang yang paling buruk dikabilahnya,” kata Rasulullah mengijinkan.
Saydah ‘Asiyah mengijinkan orang tersebut masuk. Si lelaki itu pun masuk dan tanpa basa-basi langsung duduk di hadapan Nabi. Nabi pun berbicara kepada lelaki itu dengan penuh perhatian dan keramahan. Hal ini tentu saja membuat Aisyah terheran-heran. Segera setelah orang itu pergi, Aisyah bertanya kepada Rasulullah, “Engkau menganggap orang itu tidak ramah dan kasar; lalu mengapa engkau berbicara dengannya dengan penuh keramahan, lemah-lembut dan penuh penghormatan?”
Rasulullah menjawab, “Aisyah, dia adalah orang yang paling buruk di dunia ini karena ia tidak mau bergaul dengan orang lain sebab ia mengaggap bahwa orang lain adalah lebih buruk darinya.” (Hirak Har, Ibnu Hisyam)