Al-Qur'an telah menyampaikan
kepada kita secara panjang lebar tentang Fir'aun, tentang kesombongan dan
kelalaiannya, tentang sepak terjang dan perilakunya dalam menghadapi kebenaran.
Al-Qur'an juga menyampaikan kepada kita tentang turunnya adzab Allah kepadanya
dan bala tentaranya. Manakala Allah menenggelamkannya lalu membinasakannya,
Jibril hadir untuk menyaksikan. Jibril telah memberitahu Rasulullah bahwa pada
saat Fir'aun tenggelam dia berkata, " Aku percaya bahwa tidak ada tuhan
selain Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israi., " Jibril menyumbat mulutnya
dengan lumpur laut, sehingga dia tidak bisa berucap kalimat tauhid, karena
takut dia meraih rahmat Allah dan taubatnya diterima.
Apa yang dilakukan oleh Jibril
tidak lain karena kebenciannya yang sangat besar terhadap thaghut yang tenggelam dalam kekufuran dan kerusakan ini.
Dia memerangi Islam dan memfitnah orang-orang beriman.
Mungkin ada yang berkata, ''Apa
ruginya Jibril kalau Allah memberi rahmat kepada Fir'aun dan mengampuninya?''
Jawabnya adalah bahwa seorang hamba sampai pada keadaan membenci orang-orang
dzalim di mana dia berdoa kepada Allah agar taubat mereka tidak diterima dan
tidak dimasukkan ke dalam rahmat-Nya. Ini terjadi pada Musa. Dia berdoa atas
Fir'aun dan bala tentaranya agar Allah mengunci mata hati mereka, sehingga
mereka tidak beriman sampai mereka melihat adzab yang pedih." Ya Tuhan
kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka
kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami,
akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami,
binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka, maka mereka
tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih. " (QS. Yunus: 88)
Mungkin ada yang berkata,
''Bukankah sudah maklum bahwa Allah tidak menerima taubat pada saat turun
adzab, dan pada saat nafas di kerongkongan?'' Bagaimana Jibril mengira bahwa
Allah mungkin mengampuni Fir'aun sementara dia dalam kondisi seperti itu?
Jawabnya adalah bahwa Jibril melakukan apa yang dia kira tanpa menoleh kepada
ilmu Allah. Wallahu a'lam.
PELAJARAN-PELAJARAN DAN
FAEDAH-FAEDAH HADIS
1. Besarnya rahmat Allah. Jibril
takut dan dia adalah makhluk paling mengetahui tentang Allah. Dia takut rahmat
Allah didapatkan oleh Fir'aun manakala dia mengucapkan kalimat tauhid sewaktu
dia tenggelam.
2. Keutamaan kalimat tauhid.
Jibril takut Allah merahmati Fir'aun karenanya. Lalu bagaimana jika seorang
hamba mengucapkannya sewaktu dia sehat wal 'afiat dengan meyakininya? Tidak
diragukan itu pasti berpahala besar.
3. Besarnya kebencian para
Malaikat kepada orang- orang kafir, sampai-sampai Jibril menyumpal mulut
Fir'aun dengan tanah manakala adzab menimpanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar