Beberapa hari setelah Rasulullah wafat, Sayidina Abu Bakar Shidiq
menjadi khalifah pertama. Dia berusaha memimpin seperti kepemimpinan
Nabi Muhammad SAW dan ingin sekali menjalankan hidup seperti baginda
Nabi.
Untuk bisa mencapai tujuannya Abu Bakar bertanya pada
Aisyah, istri Nabi. "Wahai umi amirul mukminin, apa saja kebiasaan
Rasulullah semasa hidup selain ibadah yang belum aku kerjakan?".
Aisyah
menjawab "Semua kebiasaan baginda Nabi telah engkau laksanakan kecuali
satu hal, setiap hari Baginda Nabi selalu mengambil makanan dari rumah
dan makanan itu beliau bawa ke sudut kota Madinah, disana dia menyuapi
seorang nenek Yahudi yang tuna netra."
Abu Bakar pun segera
mengambil senampan makanan di dalam rumahnya dan pergi ketempat
disebutkan Aisyah. Sampai di sana, dia menemukan nenek dimaksud. Namun
Abu Bakar tidak habis pikir, mulut perempuan tua itu mengoceh dengan
kata-kata menghina dan mencaci Rasulullah.
Awalnya Abu Bakar
enggan menyuapi nenek Yahudi itu. Namun dia teringat kata-kata Aisyah,
akhirnya dia menghampiri dan menegur perempuan tua itu. "Wahai nenek
diamlah, sesungguhnya Aku akan menyuapimu" kata Abu Bakar. Nenek itu
menjawab "Terima kasih, tapi sebelum itu, aku hanya ingin mengingatkan
engkau hai orang baik, jika kau mendengar nama Muhammad maka jauhi dia
karena sesungguhnya dia adalah pembohong dan pendusta."
Dikutip
dari 30 kisah teladan, K.H Abdurrahman Arroisi, kemudian dengan
hati-hati Abu Bakar menyuapi nenek buta itu. Setelah dua suapan nenek
tersebut menepis tangan Abu Bakar sambil berkata "Bukan. Sesungguhnya
bukan kamu orang biasa setiap hari menyuapi aku. Orang itu sangat lembut
dan sopan. Bukan, kau bukanlah orang itu."
Mendengar ucapan
nenek itu Abu Bakar menangis dan berkata "Wahai perempuan tua,
sesungguhnya orang yang biasa menyuapimu setiap hari itu sekarang telah
tiada karena dia telah wafat beberapa hari lalu. Dialah Muhammad yang
selalu engkau caci maki dan kau hina."
Mendengar penuturan Abu
Bakar nenek Yahudi itu tersungkur menangis dan menyatakan penyesalannya.
Dia akhirnya masuk Islam karena keindahan akhlak Rasulullah.